Pendidikan dasar adalah tingkat pendidikan awal yang harus diikuti oleh semua warga negara. Sebagai aturan, seorang anak itu mulai pada usia 6 atau 7, tetapi tujuan utama pendidikan dasar adalah untuk menyampaikan pengetahuan dasar, pengetahuan dasar, sikap sosial, dan pembentukan kepribadian individu.
Di Indonesia, pendidikan dasar mencakup dua tahap:
- Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI)
- Lama belajar: 6 tahun (kelas 1–6)
- Usia: sekitar 6–12 tahun
- Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs)
- Lama belajar: 3 tahun (kelas 7–9)
- Usia: sekitar 12–15 tahun
Ciri-ciri Pendidikan Dasar
- Seluruh anak wajib mengikuti (wajib belajar 9 tahun di Indonesia).
- Ditekankan pada penguasaan baca, tulis, hitung (calistung), sains dasar, dan nilai-nilai moral.
- Menjadi pondasi untuk melanjutkan ke pendidikan menengah.
Tujuan Pendidikan Dasar
- Membangun landasan bagi perkembangan potensi peserta didik.
- Mengembangkan sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat.
- Mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.
Pendidikan dasar adalah program pendidikan wajib belajar bagi seluruh warga negara dan menjadi tanggung jawab pemerintah dalam fasilitas pendidikan tersebut.
Berikut penjelasan lengkap tentang kurikulum, tujuan, dan tantangan dalam pendidikan dasar:
1. Kurikulum Pendidikan Dasar
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang saat ini diterapkan secara bertahap di Indonesia, menggantikan Kurikulum 2013.
Ciri-ciri:
- Lebih fleksibel, guru diberikan kebebasan dalam menyusun pembelajaran sesuai konteks sekolah
- Pendidikan berbasis untuk penguatan karakter dan soft skills
- Struktur pelajaran yang lebih sederhana dan mendalam
Mata pelajaran inti:
- Bahasa Indonesia
- Matematika
- Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (diintegrasikan di SD)
- Pendidikan Agama
- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
- Pendidikan Jasmani dan Seni
2. Tujuan Pendidikan Dasar
Berdasarkan UU Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
- Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, selain itu bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
- Membekali siswa dengan kemampuan dasar seperti:
- Calistung (baca, tulis, hitung)
- Berpikir kritis dan logis
- Etika sosial dan kerja sama
- Kedisiplinan dan tanggung jawab
- Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah.
3. Tantangan dalam Pendidikan Dasar
a. Kesenjangan Akses dan Kualitas
- Sekolah di daerah terpencil masih menghadapi keterbatasan guru, infrastruktur, maupun fasilitas belajar.
- Akses teknologi yang tidak merata menghambat digitalisasi pembelajaran.
b. Kompetensi Guru
- Masih ada guru yang belum terlatih dalam menerapkan Kurikulum Merdeka atau pembelajaran aktif dan kontekstual.
- Kurangnya pelatihan berkelanjutan untuk guru.
c. Pembelajaran yang Kurang Kontekstual
- Banyak pembelajaran masih berbasis hafalan, belum mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
d. Tantangan Sosial-Ekonomi
- Anak dari keluarga kurang mampu sering menghadapi kendala untuk menyelesaikan pendidikan dasar tersebut.
- Gizi buruk dan kurangnya dukungan keluarga bisa mengganggu perkembangan belajar.
e. Minat Belajar Rendah
- Ketergantungan pada gawai, kurangnya budaya literasi, dan lingkungan belajar yang tidak kondusif menurunkan minat belajar siswa.
baca selanjutnya : 10 Manfaat Pendidikan Untuk Masa Depan